sumber utama penerimaan negara

5 Sumber Utama Penerimaan Negara di 2025 โ€“ Rakyat Kena Dampaknya?

Tahun 2025 menjadi momen penting dalam pengelolaan fiskal Indonesia. Pemerintah menargetkan pendapatan negara mencapai lebih dari Rp2.700 triliun untuk mendukung pembiayaan APBN, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), infrastruktur nasional, subsidi energi, dan berbagai program sosial. Di balik angka tersebut, terdapat 5 sumber utama penerimaan negara di 2025 yang menopang kas negara. Namun, sebagian besar dari sumber itu bersentuhan langsung dengan aktivitas ekonomi masyarakatโ€”yang artinya, rakyat bisa turut merasakan dampaknya.

Artikel ini membahas secara mendalam 5 sumber utama penerimaan negara di 2025, kontribusinya terhadap APBN, serta bagaimana pos-pos tersebut bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.

๐Ÿ“Š 1. Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak Penghasilan (PPh) tetap menjadi sumber terbesar penerimaan negara. Pada 2025, pemerintah menargetkan penerimaan PPh lebih dari Rp1.000 triliun, didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan perluasan basis pajak. PPh dikenakan pada individu maupun badan usaha, termasuk UMKM.

Dampaknya terhadap masyarakat terlihat dari pengetatan pengawasan pajak, perluasan pelaporan NPWP, dan peningkatan kepatuhan wajib pajak. Dalam konteks ini, 5 sumber utama penerimaan negara di 2025 dimulai dari kontribusi besar sektor formal yang ujung-ujungnya bisa memengaruhi harga barang dan jasa.

๐Ÿ’ฐ 2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Setelah penyesuaian tarif PPN menjadi 12% mulai 2025, sektor konsumsi menyumbang porsi yang besar bagi penerimaan negara. PPN dikenakan hampir di semua transaksi barang dan jasa, sehingga masyarakat menjadi kontributor tak langsung terhadap kas negara.

Kenaikan PPN ini menuai reaksi beragam. Di satu sisi, pemerintah mengandalkannya sebagai bagian dari 5 sumber utama penerimaan negara di 2025. Di sisi lain, daya beli masyarakat bisa tertekan, terutama pada kebutuhan pokok dan jasa rumah tangga.

๐Ÿ›ข๏ธ 3. Penerimaan dari SDA: Migas dan Mineral

Sumber Daya Alam (SDA) seperti minyak, gas, dan tambang masih menjadi pilar penting penerimaan negara. Harga komoditas global yang cenderung stabil tinggi membuat sektor ini menyumbang lebih dari Rp400 triliun pada 2025.

Namun, fluktuasi harga global dan ketergantungan pada ekspor komoditas mentah menjadikan sektor ini kurang dapat diprediksi. Meski tidak secara langsung memungut dari masyarakat, SDA tetap termasuk dalam 5 sumber utama penerimaan negara di 2025, terutama dari sisi ekspor dan royalti perusahaan tambang.

๐Ÿงพ 4. Cukai: Rokok dan Minuman Beralkohol

Cukai menjadi alat negara untuk mengendalikan konsumsi sekaligus sumber penerimaan. Di 2025, cukai hasil tembakau kembali naik rata-rata 10%, yang akan menyumbang sekitar Rp240 triliun untuk APBN.

Karena bersifat konsumsi langsung, cukai jelas memengaruhi rakyat, terutama kelompok menengah ke bawah yang masih menjadi konsumen produk hasil tembakau. Pos cukai menjadi elemen penting dari 5 sumber utama penerimaan negara di 2025 yang paling dirasakan dampaknya secara nyata.


๐Ÿฆ 5. Dividen BUMN dan Pendapatan Negara Lainnya

Penerimaan dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lelang aset negara, dan jasa pelayanan pemerintah juga menyumbang cukup signifikan. Pemerintah menargetkan dividen BUMN mencapai lebih dari Rp85 triliun.

Meskipun kontribusinya lebih kecil dibanding pajak, penerimaan non-pajak ini tetap masuk dalam 5 sumber utama penerimaan negara di 2025, terutama karena peran BUMN yang besar dalam sektor energi, perbankan, dan infrastruktur publik.


๐Ÿ” Dampaknya terhadap Rakyat

Mengandalkan 5 sumber utama penerimaan negara di 2025 tentu penting untuk menjaga kesehatan fiskal. Namun, rakyat juga ikut menanggung konsekuensinya, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti:

  • Harga barang konsumsi naik akibat penyesuaian PPN dan cukai.

  • Beban pajak pada UMKM meningkat karena sistem perpajakan makin ketat.

  • Potensi pengurangan subsidi jika target penerimaan tidak tercapai.

  • Efek domino terhadap biaya hidup dan daya beli masyarakat.

Dengan strategi fiskal yang semakin agresif, pemerintah berupaya memperkuat 5 sumber utama penerimaan negara di 2025 demi menjaga stabilitas dan pembiayaan pembangunan. Namun, tantangannya tetap sama: bagaimana menyeimbangkan antara kebutuhan fiskal negara dan daya tahan ekonomi rakyat.

Masyarakat perlu lebih cermat memahami struktur penerimaan negara agar bisa menyesuaikan strategi keuangan pribadi dan usaha. Untuk itu, terus ikuti informasi fiskal dan kebijakan ekonomi terbaru hanya di BNM News โ€“ media terpercaya untuk wawasan finansial dan strategi ekonomi nasional.

Last Updated on 6 Agustus 2025 by BNM News