Langkah Hebat! UNTR Tebar Dividen Rp7,8 Triliun dan Rekrut Ignasius Jonan Jadi Komisaris
PT United Tractors Tbk (UNTR) resmi mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp7,8 triliun usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada April 2025.
Selain itu, UNTR juga menunjuk mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, sebagai Komisaris Independen baru.
UNTR tebar dividen kepada pemegang saham sebagai bentuk apresiasi atas kinerja positif sepanjang tahun buku 2024.
Dari total laba bersih sebesar Rp18,4 triliun, sekitar 42% dialokasikan untuk dividen.
Pembagian Dividen Jumbo
Direktur Keuangan UNTR, Iman Adi Nugroho, dalam keterangannya menyebutkan, dividen yang dibagikan setara dengan Rp2.080 per saham.
Cum date dividen dijadwalkan pada 10 Mei 2025, dengan pembayaran dilakukan mulai 20 Mei 2025.
“Pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen UNTR menjaga kepercayaan investor sekaligus mengoptimalkan imbal hasil pemegang saham,” ujar Iman.
Keputusan UNTR tebar dividen ini dinilai memperkuat daya tarik saham di tengah ketidakpastian global.
Ignasius Jonan Resmi Jadi Komisaris
Dalam RUPST yang sama, pemegang saham menyetujui pengangkatan Ignasius Jonan sebagai Komisaris Independen.
Jonan sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan dan Menteri ESDM, serta dikenal memiliki pengalaman panjang di sektor infrastruktur dan energi.
“Masuknya Ignasius Jonan diharapkan memperkuat tata kelola perusahaan serta memberikan masukan strategis dalam pengembangan bisnis jangka panjang UNTR,” ungkap manajemen UNTR.
Dengan UNTR tebar dividen dan memperkuat struktur dewan, perusahaan menunjukkan komitmen untuk terus tumbuh.
Dampak Bagi Investor
Setelah UNTR tebar dividen Rp7,8 triliun dan mengumumkan struktur dewan baru, saham UNTR sempat menguat 2,7% pada perdagangan pagi hari pasca RUPST.
Beberapa analis menilai langkah ini positif untuk menjaga sentimen pasar, mengingat yield dividen UNTR termasuk salah satu yang tertinggi di sektor alat berat dan pertambangan.
“Dividen jumbo dan masuknya Ignasius Jonan menambah keyakinan investor terhadap kesinambungan kinerja UNTR di tengah tantangan global,” kata analis Indo Premier Sekuritas dalam riset tertulis.
Prospek Saham UNTR
Dengan payout ratio 42%, UNTR masih mempertahankan porsi laba yang cukup besar untuk ekspansi bisnis ke sektor energi terbarukan dan pertambangan mineral.
Target harga saham UNTR diproyeksikan naik ke level Rp31.500 dalam 12 bulan ke depan, seiring dengan ekspansi bisnis dan proyeksi permintaan alat berat yang stabil.
Analisis Pasar Terhadap Pembagian Dividen UNTR
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), UNTR mencatat rata-rata dividend yield sebesar 8,2% setelah pembagian dividen Rp7,8 triliun.
Yield ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata sektor tambang batubara yang berkisar 5–7% per tahun.
Analis dari Samuel Sekuritas menyebutkan, UNTR tebar dividen menjadi katalis positif jangka pendek untuk saham.
“Dalam kondisi pasar global yang berfluktuasi, saham dengan dividen stabil seperti UNTR menjadi pilihan menarik untuk investor income-seeking,” ujar mereka.
Selain itu, UNTR juga dipandang memiliki keunggulan karena diversifikasi bisnis, dari alat berat, pertambangan batubara, hingga jasa energi.
Risiko yang Masih Dihadapi UNTR
Meskipun kabar UNTR tebar dividen Rp7,8 triliun dan penguatan dewan komisaris memberikan sentimen positif, UNTR tetap menghadapi beberapa risiko bisnis ke depan.
Fluktuasi Harga Batu Bara dan Komoditas
Pendapatan UNTR masih sangat bergantung pada sektor tambang batubara. Jika harga batu bara global turun, laba dan pembagian dividen bisa terdampak.
Tekanan Kompetisi di Sektor Alat Berat
Persaingan dari produsen global seperti Caterpillar dan Komatsu tetap menjadi tantangan. UNTR harus menjaga inovasi dan efisiensi operasional.
Regulasi Pemerintah dan Isu ESG
Adanya regulasi baru terkait pertambangan dan isu ESG juga perlu menjadi perhatian.
Strategi Bisnis UNTR ke Depan
Dalam paparan publik di RUPST, manajemen memaparkan sejumlah fokus strategi:
-
Diversifikasi Pendapatan: investasi di geothermal dan mineral hijau.
-
Ekspansi Alat Berat: memperluas pasar ke Filipina, Vietnam, dan Thailand.
-
Digitalisasi Operasional: memanfaatkan big data dan IoT.
-
Peningkatan Tata Kelola: memperkuat governance lewat masuknya Ignasius Jonan.
Dengan UNTR tebar dividen secara konsisten dan inovasi bisnis berkelanjutan, perusahaan siap mempertahankan pertumbuhan jangka panjang.
Langkah UNTR tebar dividen dan memperkuat struktur komisaris menjadi sinyal kuat untuk memperkokoh posisi di industri.
Ikuti terus berita seputar pasar modal dan investasi terkini, hanya di BNM News!