dompet digital

Dompet Digital Makin Kejam? Ini 5 Biaya Tersembunyi yang Bikin Rakyat Boncos!

Dompet Digital Jadi Primadona Baru

Dompet digital kini jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat urban. Gopay, OVO, DANA, hingga LinkAja memudahkan transaksi sehari-hari — mulai dari bayar parkir, belanja online, hingga kirim uang ke teman.

Namun di balik kemudahan itu, muncul satu kekhawatiran baru: biaya dompet digital 2025 mulai memberatkan pengguna tanpa disadari.

Biaya Dompet Digital 2025: Naik Diam-Diam?

Tanpa pengumuman besar, beberapa platform mulai menyesuaikan struktur biaya. Bukan hanya biaya transfer atau top up, tapi juga biaya tarik tunai, saldo minimal, bahkan akun tidak aktif.

Masyarakat pun mulai bertanya: apakah dompet digital benar-benar masih lebih hemat dibanding metode konvensional?

Biaya Transfer Antar Bank Masih Mengintai

Meski ada BI-FAST, biaya transfer antar bank masih diterapkan oleh banyak dompet digital, terutama saat menggunakan metode top up lewat virtual account atau rekening tertentu.

Nominalnya bisa mencapai Rp2.500–Rp6.500 per transaksi. Dalam sebulan, jika digunakan rutin, potensi kerugian ini bisa cukup signifikan. Ini jadi salah satu biaya dompet digital 2025 yang paling sering menjebak pengguna.

Potongan Saat Tarik Tunai: Lebih Mahal dari ATM Biasa

Fitur tarik tunai dari ATM atau mitra retail seperti Indomaret/Alfamart kerap dikenakan biaya antara Rp3.000–Rp10.000. Tak sedikit pengguna yang baru menyadari setelah saldo mereka berkurang usai transaksi.

Tidak semua dompet digital mencantumkan info biaya ini secara jelas di awal, membuat banyak pengguna merasa ‘dipotong diam-diam’.

Biaya Akun Tidak Aktif dan Saldo Mengendap

Beberapa e-wallet menerapkan biaya pemeliharaan untuk akun tidak aktif selama lebih dari 6 bulan. Misalnya, saldo akan terpotong Rp5.000 per bulan jika tidak ada aktivitas.

Selain itu, ada juga saldo minimum yang tidak bisa ditarik — biasanya sekitar Rp10.000. Ini termasuk dalam biaya dompet digital 2025 yang jarang disadari dan bisa menjadi jebakan jika saldo tidak diawasi.

Promo Cashback Palsu dan Syarat Tersembunyi

Cashback 20% sering terdengar menggiurkan, tapi banyak pengguna baru sadar bahwa cashback tersebut dalam bentuk saldo promo yang hanya bisa digunakan di merchant tertentu dan kadaluarsa dalam 7 hari.

Syarat dan ketentuan tersembunyi seperti ini sering mengecoh pengguna dan justru membuat mereka membelanjakan lebih banyak.

Biaya Top Up Antar Platform

Top up dari platform lain atau bank yang bukan mitra resmi juga dikenakan biaya tambahan, berkisar antara Rp1.000–Rp2.500. Jumlah ini memang kecil, tapi jika dilakukan berkali-kali setiap minggu, akumulasi bulanannya bisa mengejutkan.

Sebagian pengguna juga mengeluhkan konversi saldo digital yang berbeda antar platform — menambah potensi loss tanpa disadari.

Risiko Ke Depan & Tips Hemat Digital

Seiring kompetisi antar aplikasi yang semakin ketat, platform e-wallet mulai mengurangi bakar uang dan menggantinya dengan monetisasi fitur. Ini berarti biaya dompet digital 2025 ke depan bisa makin beragam dan kompleks.

Agar tetap hemat, pengguna bisa menerapkan tips berikut:

  • Periksa mutasi saldo secara rutin

  • Hindari top up via metode yang kena biaya tambahan

  • Gunakan dompet digital yang transparan soal biaya

  • Bandingkan promo dan fitur antar aplikasi secara berkala

  • Hindari saldo mengendap terlalu lama

Dengan strategi yang tepat, pengguna tetap bisa menikmati manfaat dompet digital tanpa terjebak biaya-biaya tersembunyi.

Dompet digital memang memberikan kemudahan, tapi di balik kepraktisan itu tersimpan sejumlah biaya tersembunyi yang bisa menggerus saldo secara perlahan. Pengguna harus lebih cermat, membaca syarat dan ketentuan, serta mengevaluasi platform mana yang paling transparan dan efisien.

Selain itu, tren integrasi dompet digital dengan pinjaman online, investasi mikro, hingga fitur asuransi digital juga membawa risiko biaya baru yang belum sepenuhnya dipahami publik. Jika pengguna tidak teliti membaca syarat, maka potensi boncos bisa jauh lebih besar dari sekadar potongan admin. Edukasi dan transparansi jadi kunci utama di era keuangan digital yang makin kompleks ini.

Dengan memahami seluruh komponen biaya dompet digital 2025, masyarakat bisa tetap menikmati layanan cashless tanpa terjebak jebakan biaya.

Terus ikuti perkembangan ekonomi nasional, kebijakan publik, dan strategi investasi hanya di BNM News — sumber terpercaya informasi finansial, industri, bisnis, infrastruktur, dan teknologi Indonesia.

Last Updated on 16 Juli 2025 by BNM News