Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tekanan geopolitik, banyak masyarakat Indonesia masih menggantungkan dana simpanannya di deposito bank. Namun, hingga pertengahan 2025, bunga deposito masih lesu, bahkan belum mampu mengimbangi laju inflasi yang perlahan naik. Akibatnya, nilai riil dari uang yang disimpan terus tergerus.
Kondisi ini memaksa banyak investor dan pemilik dana untuk mencari alternatif investasi aman di 2025 yang bisa memberikan imbal hasil lebih optimal tanpa risiko berlebihan. Artikel ini akan membahas mengapa bunga deposito kurang menarik saat ini dan memberikan beberapa pilihan investasi yang layak dipertimbangkan untuk menjaga pertumbuhan aset.
💸 Kenapa Bunga Deposito Masih Lesu di 2025?
Per Mei 2025, rata-rata bunga deposito masih lesu dan berada di kisaran 3%–3,5% per tahun. Sementara inflasi tahunan Indonesia diperkirakan mencapai 3,2%–3,8%, artinya bunga bersih yang diterima deposan hampir tidak memberikan keuntungan riil.
Ada beberapa penyebab utama mengapa bunga deposito masih lesu:
-
Kebijakan moneter longgar dari Bank Indonesia yang belum menaikkan suku bunga acuan secara signifikan.
-
Likuiditas perbankan yang masih tinggi, membuat bank tidak agresif menawarkan bunga tinggi.
-
Penurunan minat pinjaman dari dunia usaha, sehingga permintaan dana dari bank juga menurun.
📉 Apa Risiko Menyimpan Dana di Deposito Saat Ini?
Meskipun deposito dianggap aman karena dijamin oleh LPS, menyimpan dana sepenuhnya di deposito tetap memiliki risiko tersembunyi:
-
Nilai riil uang turun karena imbal hasil lebih rendah dari inflasi.
-
Peluang hilang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar di instrumen lain.
-
Biaya peluang bagi investor yang ingin mengembangkan dana secara agresif namun terlalu konservatif.
Dengan fakta bahwa bunga deposito masih lesu, penting bagi investor untuk mulai mempertimbangkan alternatif investasi aman di 2025 yang bisa menyeimbangkan risiko dan return.
✅ 5 Alternatif Investasi Aman di 2025
Berikut beberapa pilihan alternatif investasi aman di 2025 yang bisa dijadikan strategi diversifikasi dana:
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana ini tergolong minim risiko karena isinya adalah deposito dan surat utang jangka pendek. Imbal hasilnya lebih tinggi dari bunga deposito (sekitar 4%–5% per tahun), tapi tetap likuid dan aman.
2. Obligasi Negara Ritel (ORI dan SR)
Instrumen seperti ORI atau Sukuk Ritel (SR) menawarkan kupon tetap dan dijamin negara. Cocok untuk investor konservatif yang tetap ingin mendapatkan return di atas inflasi. Banyak investor menjadikannya alternatif investasi aman di 2025.
3. Emas Digital
Emas tetap menjadi lindung nilai (hedging) terbaik terhadap inflasi. Sekarang, banyak platform menyediakan fitur beli emas digital mulai dari Rp10.000. Cocok bagi investor pemula.
4. Deposito Berjangka Khusus Fintech
Beberapa fintech lending menawarkan produk mirip deposito dengan bunga lebih tinggi, mencapai 6%–7%. Meski lebih tinggi risikonya, masih tergolong aman bila dipilih melalui platform berizin OJK.
5. Saham Blue Chip Dividen
Meski bukan sepenuhnya bebas risiko, saham-saham blue chip yang rutin membagikan dividen bisa dijadikan sumber penghasilan pasif. Fokus pada sektor yang stabil seperti perbankan atau konsumer bisa meminimalkan fluktuasi.
🧠 Tips Diversifikasi untuk Investor Konservatif
Jika bunga deposito masih lesu dan kamu belum siap terjun ke instrumen risiko tinggi, berikut tips sederhana:
-
Gabungkan 40% di reksa dana pasar uang, 30% di ORI/SR, 20% di emas digital, dan 10% di saham blue chip.
-
Jangan taruh seluruh dana di satu instrumen. Kombinasi produk bisa menstabilkan return dan mengurangi risiko total.
-
Pastikan semua instrumen legal, diawasi OJK, dan sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Dengan situasi di mana bunga deposito masih lesu, mempertahankan strategi investasi lama bisa merugikan secara nilai riil. Meskipun deposito tetap relevan untuk kebutuhan jangka pendek dan dana darurat, mencari alternatif investasi aman di 2025 adalah langkah cerdas untuk menjaga daya beli dan pertumbuhan kekayaan.
Pahami setiap instrumen, sesuaikan dengan tujuan finansial, dan jangan lupa evaluasi portofolio secara berkala. Untuk info dan strategi investasi terkini, terus ikuti BNM News – media andalan untuk keputusan finansial yang lebih tajam!
Last Updated on 6 Agustus 2025 by BNM News