infrastruktur hijau

Transisi Infrastruktur RI: Ini 5 Proyek yang Fokus ke Energi Hijau di 2025!

Arah Baru Pembangunan Nasional

Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendorong pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan infrastruktur hijau Indonesia 2025. Fokusnya tak lagi semata membangun fisik, tetapi juga menyelaraskan proyek-proyek strategis dengan agenda transisi energi dan pengurangan emisi karbon.

Langkah ini sejalan dengan peta jalan Net Zero Emission 2060 dan target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Sejumlah proyek nasional kini diarahkan ke sektor energi bersih, kendaraan listrik, dan kawasan industri ramah lingkungan.

Kenapa Infrastruktur Hijau Jadi Prioritas?

Tekanan perubahan iklim, krisis energi global, dan dorongan dari investor ESG (Environmental, Social, Governance) membuat pemerintah mempercepat adopsi infrastruktur hijau Indonesia 2025. Proyek-proyek yang memenuhi aspek keberlanjutan kini mendapat insentif khusus dari negara, termasuk skema pembiayaan hijau melalui sukuk hijau dan KPBU.

Lebih dari sekadar agenda lingkungan, pembangunan hijau kini dianggap sebagai peluang strategis untuk menarik investasi asing, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

PLTS Terapung Cirata: Proyek Surya Terbesar Asia Tenggara

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat, menjadi ikon dari transformasi energi bersih di Indonesia. Dengan kapasitas 192 MWp, proyek ini diklaim sebagai PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara.

Dikerjakan oleh konsorsium PLN dan investor UEA (Masdar), proyek ini bukan hanya simbol kolaborasi internasional, tapi juga bagian dari perluasan portofolio infrastruktur hijau Indonesia 2025 yang berorientasi pada energi terbarukan.

Proyek Green Industrial Park Kalimantan

Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kalimantan Utara menjadi mega proyek berikutnya yang menyita perhatian global. Dibangun di atas lahan lebih dari 10.000 hektare, kawasan ini akan menjadi pusat produksi berbasis energi bersih — termasuk industri baterai, hidrogen, dan smelter ramah lingkungan.

Fasilitas energi untuk kawasan ini dirancang menggunakan PLTA dari Sungai Kayan, menjadikannya salah satu infrastruktur hijau paling ambisius di Asia. Proyek ini akan menyerap ribuan tenaga kerja dan menjadi ujung tombak infrastruktur hijau Indonesia 2025 dalam skala industri besar.

Pembangunan Jaringan EV & SPKLU Nasional

Guna mendorong adopsi kendaraan listrik secara masif, pemerintah tengah mempercepat pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di seluruh wilayah Indonesia. Ditargetkan lebih dari 1.000 SPKLU aktif beroperasi pada akhir 2025.

Infrastruktur ini tak hanya mempermudah pemilik EV, tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem infrastruktur hijau Indonesia 2025 yang mendukung transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke mobilitas nol emisi.

Transportasi Hijau di IKN Nusantara

Ibu Kota Nusantara (IKN) juga dirancang sebagai kota hijau berbasis teknologi. Seluruh transportasi umum di IKN — mulai dari bus, LRT, hingga kendaraan dinas — akan menggunakan tenaga listrik. Jalan-jalan kota juga akan dilengkapi jalur sepeda dan trotoar pedestrian yang mendukung gaya hidup rendah emisi.

Pembangunan ini menjadikan IKN sebagai percontohan nasional dari implementasi infrastruktur hijau Indonesia 2025, baik dari sisi desain kota, sistem transportasi, hingga pengelolaan limbah.

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Tanah Laut

Tak ketinggalan, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Tanah Laut, Kalimantan Selatan, kembali digarap setelah sempat tertunda. Dengan potensi energi angin yang melimpah, proyek ini menargetkan kapasitas awal 70 MW dengan ekspansi bertahap.

PLTB ini menjadi elemen penting dalam memperluas jenis infrastruktur hijau Indonesia 2025 di luar Jawa dan mempercepat diversifikasi energi berbasis sumber daya lokal.

Pemerintah tidak hanya membangun untuk hari ini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih hijau. Melalui lima proyek strategis ini, infrastruktur hijau Indonesia 2025 menjadi bukti bahwa transisi energi bukan lagi sekadar wacana, tapi realita yang sedang diwujudkan.

Dengan dukungan kebijakan, investasi, dan partisipasi publik, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi hijau global. Tantangan memang masih ada, tapi arah pembangunan sudah jelas: berkelanjutan, inklusif, dan berbasis energi bersih.

Ikuti terus pembaruan seputar pembangunan nasional dan energi masa depan hanya di BNM News, sumber tepercaya berita ekonomi dan infrastruktur Indonesia.

Last Updated on 14 Juli 2025 by BNM News