kurs rupiah

Viral! Rupiah Nyaris Tembus Rp17.000 per Dolar, Ini Tanggapan BI!

Kurs Rupiah Melemah Tajam, BI Siapkan Strategi Stabilkan Ekonomi Nasional

Nilai tukar rupiah kembali menjadi sorotan. Pelemahan mata uang Indonesia dipicu tekanan global. Menjaga stabilitas moneter kini jadi fokus utama pemerintah. Kondisi ini juga berdampak pada sektor ekonomi secara luas.

Data Bloomberg dan Refinitiv menunjukkan lonjakan permintaan dolar AS selama dua pekan terakhir, didorong oleh kebijakan global dan situasi geopolitik yang memanas.


Faktor Global Penyebab Tekanan Kurs Rupiah

Sejumlah penyebab utama yang memicu pelemahan kurs rupiah meliputi:

  • Kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin

  • Eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Iran

  • Harga komoditas energi dunia yang meningkat, memicu defisit perdagangan

  • Arus modal asing yang keluar dari emerging market, termasuk Indonesia

Kondisi ini bukan hanya berdampak pada Indonesia, namun juga menekan mata uang sejumlah negara berkembang di kawasan Asia.


Respon Bank Indonesia: Kurs Rupiah Jadi Prioritas

Bank Indonesia menegaskan bahwa stabilitas kurs rupiah adalah prioritas utama saat ini. Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers 1 Juli 2025 menyampaikan bahwa BI akan terus melakukan intervensi di pasar valas dan pasar SBN untuk menahan tekanan terhadap nilai tukar.

BI juga memperkuat kebijakan operasi moneter dengan menyerap kelebihan likuiditas dan menjaga inflasi dalam kisaran target 3% ±1%.


Dampak Kurs Rupiah Melemah bagi Ekonomi

Tekanan terhadap kurs rupiah membawa sejumlah dampak ekonomi yang signifikan:

  • Harga barang impor, termasuk elektronik, farmasi, dan bahan baku industri meningkat

  • Biaya utang valas korporasi naik, terutama di sektor energi dan infrastruktur

  • Daya beli masyarakat menurun akibat efek psikologis dari pelemahan mata uang

Namun di sisi lain, sektor berbasis ekspor seperti perkebunan, pertambangan, dan pariwisata mendapat keuntungan dari kurs yang lebih lemah.


Strategi Pemerintah Menjaga Ketahanan Nilai Tukar

Pemerintah dan BI telah menyiapkan sejumlah langkah strategis dalam menghadapi gejolak kurs rupiah:

  • Meningkatkan ekspor produk bernilai tambah seperti nikel olahan dan komoditas hilirisasi

  • Menambah cadangan devisa yang saat ini tercatat sebesar USD 138 miliar

  • Mendorong penggunaan rupiah dalam transaksi bilateral melalui kerja sama regional

Langkah ini dilengkapi dengan dorongan bagi korporasi untuk menerapkan lindung nilai (hedging) guna mengantisipasi fluktuasi kurs.


Apa yang Perlu Dilakukan Investor Lokal?

Investor lokal diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi kondisi pelemahan kurs rupiah. Beberapa strategi yang disarankan antara lain:

  • Diversifikasi portofolio ke sektor berbasis ekspor atau aset safe haven seperti emas

  • Menghindari spekulasi jangka pendek selama volatilitas tinggi

  • Memantau sinyal kebijakan moneter dan fiskal secara berkala

Meskipun kurs rupiah mengalami tekanan, fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat dengan pertumbuhan PDB sebesar 5,1% dan inflasi yang terkendali.


Pelemahan Kurs Rupiah: Risiko dan Peluang Jangka Menengah

Jika kurs rupiah benar-benar menembus Rp17.000 dalam waktu dekat, maka dampak jangka menengah dapat mencakup:

  • Kenaikan harga pangan impor seperti kedelai dan gandum

  • Beban subsidi BBM dan listrik bertambah, mempersempit ruang fiskal

  • Tekanan likuiditas bagi korporasi dengan utang luar negeri tanpa lindung nilai

Namun, situasi ini juga menciptakan peluang untuk:

  • Meningkatkan daya saing ekspor produk manufaktur

  • Mendorong sektor pariwisata inbound

  • Memperkuat pasar domestik lewat substitusi impor


Posisi Indonesia Dibanding Negara Asia Lain

Thailand, Filipina, dan Malaysia juga mengalami depresiasi mata uang dalam kisaran 2–4% pada kuartal ini. Namun, kurs rupiah menjadi sorotan karena historisnya yang sensitif terhadap sentimen global, sehingga menuntut koordinasi kuat antar lembaga dalam menjaga kepercayaan pasar.

Ketika kurs rupiah berada dalam tekanan, stabilitas ekonomi nasional jadi ujian nyata. Kombinasi antara kebijakan moneter yang adaptif, penguatan cadangan devisa, serta reformasi fiskal menjadi kunci menghadapi situasi ini. Kepercayaan publik dan sinyal yang jelas dari otoritas keuangan akan memainkan peran penting dalam menjaga arah pemulihan ekonomi Indonesia ke depan.

Tetap awasi dinamika nilai tukar dan arah kebijakan ekonomi nasional. Untuk analisis mendalam dan informasi terpercaya seputar kurs rupiah dan kondisi finansial Indonesia, terus ikuti BNMNews – Pilar Informasi Finansial Tepercaya.