Laba PTPP 2025: Kinerja Melesat di Awal Tahun
PT PP (Persero) Tbk berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp129 miliar pada kuartal I 2025. Pencapaian ini mengalami lonjakan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya berkisar di Rp80 miliar.
Kinerja impresif ini sejalan dengan meningkatnya realisasi proyek-proyek strategis dan efisiensi biaya yang dilakukan manajemen sejak awal tahun. Emiten pelat merah ini juga mencatat pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 15% year-on-year.
Proyek Strategis yang Dorong Laba
Laba PTPP 2025 tak lepas dari kontribusi proyek-proyek besar yang tengah digarap:
- Pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN)
- Tol Cisumdawu dan jalan tol Sumatera lanjutan
- Pelabuhan Patimban Fase 2
- Proyek EPC PLTU dan pembangkit listrik terbarukan
Selain itu, kerja sama dengan BUMN lain seperti Wijaya Karya dan Adhi Karya dalam proyek multiyears juga memperkuat posisi kas dan arus kas operasi perusahaan.
Dampak Positif terhadap Pergerakan Saham
Setelah laporan keuangan dirilis, saham PTPP (IDX: PTPP) mengalami kenaikan sebesar 3,2% di perdagangan harian. Volume transaksi meningkat tajam, menunjukkan minat investor ritel dan institusi terhadap saham sektor konstruksi mulai kembali pulih.
Beberapa investor melihat momentum ini sebagai awal dari pemulihan jangka menengah sektor konstruksi pasca tekanan pandemi dan kenaikan suku bunga global.
Analisis Analis: Apakah Saham PTPP Masih Menarik?
Analis dari Mandiri Sekuritas menyebut bahwa “laba PTPP 2025 menjadi sinyal kuat bahwa sektor konstruksi kembali atraktif”.
Dengan price to earning ratio (PER) yang masih rendah dibandingkan emiten sejenis, PTPP dinilai punya ruang apresiasi lebih lanjut. Ditambah, backlog proyek saat ini telah menembus Rp54 triliun—angka tertinggi dalam 3 tahun terakhir.
Kinerja fundamental yang membaik serta komitmen pemerintah pada proyek infrastruktur di 2025 memberikan keyakinan kuat bagi investor jangka panjang.
Proyeksi Kinerja dan Strategi ke Depan
Manajemen PTPP menargetkan pertumbuhan laba bersih hingga 30% di akhir 2025. Strategi utama mencakup:
- Diversifikasi proyek EPC ke sektor energi terbarukan dan air minum
- Digitalisasi proses konstruksi untuk efisiensi dan transparansi
- Pelepasan aset non-core untuk memperkuat struktur permodalan
Di samping itu, PTPP juga akan terus berfokus pada proyek strategis pemerintah dan proyek turnkey dari mitra swasta.
Kesimpulan
Laba PTPP 2025 sebesar Rp129 miliar menjadi titik terang bagi kebangkitan sektor konstruksi nasional. Selain mencerminkan kinerja operasional yang solid, pencapaian ini juga memberi sentimen positif pada investor.
Saham PTPP kini kembali diperhitungkan sebagai pilihan jangka menengah-panjang, seiring komitmen pemerintah membangun infrastruktur dan proyek hijau. Namun, tetap perlu diwaspadai potensi risiko eksternal seperti gejolak global dan fluktuasi biaya material.