pendapatan negara

Sumber Pendapatan Negara 2025: Pemerintah RI Siap Perluas Penerimaan!

Memasuki semester kedua tahun ini, pemerintah terus memutar otak untuk menjaga stabilitas fiskal. Salah satu strategi utama yang mulai dijalankan adalah memperluas pendapatan negara 2025 lewat berbagai sumber baru.

Langkah ini tidak hanya bertujuan memperkuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tapi juga sebagai respons atas tekanan global seperti pelemahan ekonomi dunia, ketegangan geopolitik, dan kebutuhan pembiayaan proyek strategis nasional. Tak heran jika sejumlah kebijakan mulai digodok dan diterapkan untuk memastikan pemasukan negara tetap optimal.

Lalu, apa saja sumber pendapatan baru yang dimaksud? Berikut ulasan lengkapnya.

Pajak Karbon: Target Baru Pemasukan Ramah Lingkungan

Pemerintah mulai menerapkan pajak karbon sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi dan memenuhi komitmen terhadap perubahan iklim. Namun di balik misi lingkungan tersebut, potensi kontribusinya terhadap pendapatan negara 2025 sangat besar.

Sektor yang paling terdampak adalah energi, transportasi, dan industri manufaktur. Menurut Kementerian Keuangan, potensi penerimaan dari pajak karbon ini bisa mencapai triliunan rupiah per tahun, terutama setelah diperluas ke lebih banyak emiten karbon tinggi.

Digitalisasi PNBP: Semua Serba Online

Pemerintah juga melakukan digitalisasi dalam pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Seluruh proses perizinan, pelaporan, hingga pembayaran kini mulai dilakukan secara daring dan terintegrasi.

Langkah ini tak hanya mempermudah transparansi, tapi juga meningkatkan efektivitas pemungutan. Dampaknya, potensi pendapatan negara 2025 dari sektor PNBP diprediksi meningkat hingga 20% dibanding tahun sebelumnya.

Tak hanya itu, digitalisasi juga menutup celah bagi kebocoran atau praktik pungli yang selama ini menjadi tantangan klasik di berbagai instansi. Otomatisasi pembayaran lewat sistem nasional membuat pemerintah lebih mudah memantau arus pemasukan secara real-time.

Pungutan Ekonomi Digital: E-commerce & Fintech Tak Bisa Lagi Lolos

Platform e-commerce, ride-hailing, hingga fintech kini tak bisa lagi menghindari pungutan negara. Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terbaru menegaskan bahwa aktivitas ekonomi digital akan dikenakan pajak khusus, termasuk PPN dan pemotongan PPh.

Dengan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat, sektor ini diproyeksikan jadi kontributor signifikan dalam struktur pendapatan negara 2025. Ini juga mencerminkan upaya negara beradaptasi dengan tren ekonomi baru yang sebelumnya belum tergarap maksimal.

Kenaikan Tarif Pajak Rokok & Cukai Minuman

Salah satu sumber andalan negara adalah cukai. Tahun 2025, pemerintah akan kembali menaikkan tarif cukai rokok dan memperluas cakupan ke minuman berpemanis serta minuman beralkohol.

Kebijakan ini diharapkan bisa mendongkrak penerimaan negara sekaligus mengendalikan konsumsi produk berisiko tinggi. Dalam RAPBN 2025, tercatat target penerimaan cukai menyumbang lebih dari Rp 200 triliun, menjadikannya salah satu penyokong utama pendapatan negara 2025.

Royalti SDA: Tambang hingga Energi Terbarukan Disisir

Sumber Daya Alam (SDA) seperti tambang batu bara, nikel, emas, hingga panas bumi kini makin diawasi. Pemerintah memperketat sistem royalti dan menjadikan eksploitasi SDA sebagai sumber tambahan pendapatan.

Dengan meningkatnya harga komoditas global, potensi royalti ini sangat besar. Apalagi dengan masuknya sektor energi terbarukan dalam skema kontribusi, ini bisa menjadi titik balik penguatan pendapatan negara 2025 dari sektor ekstraktif.

Siapkah Rakyat Menyambut Pendapatan Negara 2025?

Langkah pemerintah dalam mencari sumber pendapatan negara 2025 memang terlihat agresif, namun dinilai perlu untuk menjaga stabilitas fiskal nasional. Dengan target defisit yang semakin ketat, tambahan penerimaan menjadi kunci keberlanjutan pembangunan.

Namun, masyarakat juga harus bersiap. Beberapa kebijakan baru ini berpotensi memengaruhi harga barang, jasa, dan gaya hidup harian. Transparansi, edukasi, dan pengawasan ketat perlu ditingkatkan agar kebijakan ini tidak hanya memperkaya kas negara, tetapi juga tetap menjaga daya beli rakyat.

Langkah pemerintah dalam menggenjot pendapatan negara 2025 lewat lima sumber baru ini menunjukkan arah fiskal yang lebih proaktif dan adaptif terhadap tantangan global. Namun seperti biasa, keberhasilan bukan hanya soal regulasi, tapi juga soal eksekusi di lapangan.

Jika semua berjalan mulus, bukan hanya kas negara yang makin kuat—tapi juga fondasi ekonomi nasional yang makin tahan guncangan. Rakyat pun harus terus melek informasi, agar setiap kebijakan bisa direspons dengan tepat dan bijak.

Tetap pantau perkembangan kebijakan fiskal terbaru hanya di BNM News, sumber terpercaya informasi ekonomi, bisnis, dan investasi Indonesia.

Last Updated on 8 Juli 2025 by BNM News