Mengapa Tech Company Indonesia IPO 2025 Jadi Sorotan?
Gelombang transformasi digital mendorong banyak startup lokal tumbuh menjadi tech company yang solid dan profitable. Pada 2025, beberapa perusahaan teknologi Indonesia diprediksi akan naik kelas, dari sekadar startup ke perusahaan terbuka yang siap Initial Public Offering (IPO). Dalam artikel ini, kita bakal bahas 5 tech company Indonesia yang paling siap melantai di bursa efek dan jadi incaran investor dalam negeri maupun asing.
1. GoTo – Siap Tancap Gas Lagi di Bursa!
Setelah merger besar Gojek dan Tokopedia, GoTo sempat melantai di BEI, namun masih dinilai undervalued. Dengan strategi ekspansi regional, efisiensi operasional, dan dorongan dari layanan keuangan digital, GoTo siap bangkit dan mengukuhkan posisi sebagai tech giant Asia Tenggara di 2025. Potensi listing ulang (dual listing) di luar negeri juga jadi perhatian investor global.
2. Xendit – Raksasa Fintech Pembayaran yang Makin Agresif
Xendit dikenal sebagai salah satu unicorn fintech Indonesia yang berfokus pada solusi pembayaran digital. Dengan pertumbuhan volume transaksi dan ekspansi ke Filipina, Xendit disebut-sebut paling siap melakukan IPO di Nasdaq atau BEI pada 2025. Keunggulan teknologinya dan stabilitas pendapatan membuatnya jadi primadona baru sektor finansial teknologi.
3. Tiket.com – Pemain OTA yang Semakin Konsisten
Bersaing ketat dengan Traveloka, Tiket.com menunjukkan pertumbuhan yang stabil di tengah pemulihan sektor pariwisata. Platform ini bukan hanya mengandalkan pemesanan tiket pesawat, tapi juga memperluas layanan ke akomodasi, sewa kendaraan, hingga paket liburan. Jika konsistensi ini berlanjut, IPO bisa jadi langkah strategis untuk mendongkrak modal dan ekspansi layanan.
4. Ruangguru – EdTech Unggulan yang Siap Go Public
Di sektor pendidikan digital, Ruangguru telah menjadi simbol EdTech Indonesia. Dengan jumlah pengguna aktif yang terus bertumbuh, dan ekspansi ke Vietnam serta Thailand, Ruangguru dinilai sangat berpeluang IPO pada 2025. Banyak analis melihat sektor EdTech sebagai sektor “sunrise” yang belum banyak diisi di bursa.
5. Kredivo – Fintech Kredit Digital yang Siap Masuk Bursa
Dengan model Buy Now Pay Later (BNPL) yang booming, Kredivo dinilai sebagai fintech yang paling siap IPO dalam waktu dekat. Perusahaan ini juga telah membentuk joint venture dengan perusahaan perbankan untuk memperluas pasar kredit digitalnya. Dengan laporan keuangan yang mulai transparan dan stabil, Kredivo menjadi kandidat IPO yang sangat diperhitungkan.
6. Faktor Pendukung Lain: Ekosistem Digital Indonesia yang Semakin Matang
Selain lima nama besar tadi, ada alasan kuat kenapa gelombang Tech Company Indonesia IPO 2025 bakal semakin ramai: ekosistem digital Indonesia makin solid. Mulai dari regulasi yang mendukung, jumlah pengguna internet yang tembus 220 juta, hingga minat investor global terhadap emerging markets seperti Indonesia.
Pemerintah lewat OJK dan BEI juga aktif membuka jalur untuk IPO startup teknologi lewat mekanisme board khusus teknologi, insentif pajak, serta kolaborasi dengan venture capital. Hal ini menciptakan ekosistem yang lebih terbuka bagi tech company lokal yang sebelumnya ragu masuk ke bursa.
Selain itu, adanya edukasi finansial yang meningkat di kalangan masyarakat juga membuat pasar saham makin likuid. Investor ritel kini makin percaya diri ikut dalam IPO, terutama dari sektor teknologi yang dianggap punya pertumbuhan tinggi dalam jangka panjang.
7. Potensi Multiplier Effect Setelah IPO
IPO tidak hanya memberi manfaat bagi perusahaan, tapi juga memberi multiplier effect ke sektor lain. Misalnya:
-
Perusahaan bisa memperluas lapangan kerja.
-
Industri pendukung seperti legal, media, logistik, hingga teknologi backend ikut tumbuh.
-
Dana hasil IPO bisa digunakan untuk riset dan pengembangan (R&D) produk lokal yang lebih kompetitif.
IPO dari perusahaan teknologi juga berpotensi memicu domino effect—mendorong tech company lain ikut bersiap untuk go public, menciptakan kompetisi yang sehat, inovatif, dan bermanfaat buat konsumen.
Mengapa Ini Penting?
Masuknya tech company ke lantai bursa membawa dampak besar bagi ekosistem investasi digital Indonesia. Selain membuka peluang bagi investor retail, IPO juga memperkuat struktur modal perusahaan teknologi lokal agar bisa bersaing secara global. Tahun 2025 diprediksi jadi momen emas bagi investor yang ingin masuk lebih awal ke perusahaan-perusahaan ini sebelum valuasinya melejit.
Dari GoTo hingga Kredivo, tech company Indonesia IPO 2025 bukan lagi sekadar wacana. Mereka tumbuh dari startup menjadi kekuatan baru ekonomi digital nasional. Langkah IPO akan menjadi momen penting yang menunjukkan kematangan bisnis sekaligus membuka peluang bagi investor lokal untuk ikut memiliki bagian dari perusahaan teknologi terbesar di Indonesia.
💡 Ikuti terus perkembangan dunia startup, tech company, dan saham IPO hanya di BNM News – sumber terpercaya untuk informasi ekonomi dan bisnis digital Indonesia!